Kolaborasi Penyediaan Air Minum, Sudahkah Mencapai Target?

Main Article Content

Satya Budi Nugraha

Abstract

Permasalahan yang sering terjadi dalam penyediaan air minum bagi penduduk perkotaan adalah tidak seimbangnya antara supply dan demand. Peningkatan jumlah penduduk, terlebih di kawasan perkotaan, tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu faktor utama tingginya kebutuhan air minum. Sedangkan kemampuan pemerintah dalam menyediakan air minum masih terbatas. Oleh karena itu, banyak negara di dunia yang mengimplementasikan konsep kolaborasi dalam tata kelola air minum.


Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya air. Namun, Indonesia masih dihadapkan dengan permasalahan distribusi air minum. Akses terhadap air minum yang layak dan aman merupakan hak setiap penduduk. Indonesia menegaskan hal tersebut dalam wujud target pencapaian akses air minum yang 100% layak dan 15% aman pada tahun 2024. Saat ini menjelang pergantian tampuk kepemimpinan, masih dipertanyakan bagaimana kinerja pemerintah dalam upaya mencapai target tersebut. Fakta bahwa lebih dari 40% penduduk Indonesia masih mengandalkan sumber air minum dari air minum dalam kemasan, menjadi bukti sahih bahwa pemerintah belum mampu sepenuhnya menyediakan air minum yang layak dan aman.


Berbagai praktik kolaborasi dalam tata kelola air minum telah dilakukan oleh pemerintah, namun keefektifannya masih perlu dikaji lebih mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keefektifan praktik kolaborasi dalam tata kelola air minum yang dilakukan oleh pemerintah di level kota, dengan studi kasus di Kota Semarang. Kolaborasi yang dilakukan pemerintah Kota Semarang bukan hanya dengan wilayah kabupaten di sekitarnya, melainkan juga dengan lembaga donor dari Belanda, dengan pemerintah pusat, dan sektor swasta. Penelitian ini akan mengeksplorasi melalui wawancara mendalam dan studi terhadap dokumen pendukung/arsip pemerintahan tentang berbagai bentuk kolaborasi dalam penyediaan air minum. Selanjutnya akan dianalisis faktor-faktor apa yang menjadi pendorong dan penghambat dalam kolaborasi, sejauh mana kefektifannya dalam pencapaian target akses air minum di Kota Semarang, dan bagaimana hasil capaian tersebut mempengaruhi pengambilan keputusan dalam perencanaan penyediaan air minum melalui pengembangan infrastruktur dan penataan ruang.


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang praktik kolaborasi yang sesuai untuk dikembangkan dengan konteks permasalahan dan kondisi geografis wilayah yang sama, dalam tata kelola air minum. Pencapaian akses air minum yang layak dan aman tidak hanya menjadi target nasional, akan tetapi juga menjadi target pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang diakui secara internasional. Terwujudnya akses air minum yang layak dan aman akan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan rakyat Indonesia, sekaligus mengangkat reputasi Indonesia di mata dunia, sebagai negara yang berhasil memberikan jaminan kehidupan yang layak bagi penduduknya.

Article Details

How to Cite
Kolaborasi Penyediaan Air Minum, Sudahkah Mencapai Target?. (2025). Research Database PPI Belanda, 1(01). https://jurnal.ppibelanda.org/index.php/jppib/article/view/23
Section
Work in Progress Articles

How to Cite

Kolaborasi Penyediaan Air Minum, Sudahkah Mencapai Target?. (2025). Research Database PPI Belanda, 1(01). https://jurnal.ppibelanda.org/index.php/jppib/article/view/23